20 Kebiasaan Buruk Pelanggan Desain [ Part-1]
Salam semangat sobat STIKOM, bagaimana kabar kalian semua semoga dalam keadaan sehat selalu. Apalagi ditengah kondisi pandemi seperti saat ini..amiin. Baiklah artikel kali ini kita akan coba khususkan bagi sobat STIKOM yang terjun pada bidang desain, atau bisa dibilang desainer-lah.
Acapkali kita menangani pelanggan yang tentunya memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda-beda, Nah berikut ini setidaknya ada 20 kebiasaan buruk pelanggan saat sobat STIKOM menangani pelanggan desain khususnya. Yuk kita simak apa saja kebisaaan tersebut, dan bagaimana mengatasinya secara professional.
- Pelanggan pengen desain ‘bagus’ harga ‘murah’
Namanya pelanggan slot thailand pastilah pengen desain bagus bangetsss..tapi harga miniiiiiiimm sekali he..he..bener gak sih, sobat STIKOM khususnya yang desainer pasti merasakan hal ini, apalagi pelanggan yang ‘sok’ tahu tentang desain, padahal baru kenal dikit photoshop dan corel saja itupun dari ‘googling’ sana-sini bukan belajar dari yang bener.
Bagi sobat desiner STIKOM yang masih ‘newbie’ sah-sah saja buka harga rendah untuk awal-awal karya, tetapi ketika seiring berjalan waktu dan portofolio sobat desainer STIKOM sudah bisa ‘diadu’, maka sobat desainer STIKOM harus buat harga yang sepadan dengan curahan waktu dan tenaganya..okeey.
Bahkan bisa aja pelanggan itu bandingin harga dengan desainer lainnya, misalnya bilang gini “kok kalau desain disana murah sih ?” maka sobat desainer STIKOM perlu sampaikan ke pelanggan tentang ‘nilai plus’ yang membedakan dengan desainer lainnya, serta yakinkan pada pelanggan bahwa sobat desainer STIKOM itu layak dan tidak salah pilih orang untuk mengerjakan project pelanggan tsb. Intinya sobat desainer STIKOM karyanya bukan ‘kaleng-kaleng’ he..he, jadi harganya yaaa, menyesuaikan lah…gimana sobat desainer STIKOM? setuju?
- Pelanggan meminta Dibuatin Desain trus Kabur
Ini nih tipe pelanggan slot thailand kacau, ga tanggung jawab, saat desain selesai dibuat, pelanggan dengan alas an ingin melihat hasilnya,eeeh trus ilang gitu aja padahal belum dibayar sama sekali. Nah sobat desainer STIKOM hati-hati pelanggan yang beginian, apalagi jika pelanggannya baru dikenal bisa ‘berabe’ bisa jadi dia bukan client akan tetapi ‘penipu’ yang sengaja mengambil karya kalian untuk keuntungan pribadi.
Solusinya bagaimana? Maka buataja dulu ‘sample’ projectnya yang tentunya bukan ukuran asli permintaan pelanggan, dan beri ‘watermark’ supaya terhindar dari hal di atas.
- Pelanggan Bayar sih, tapi lambat banget bayarnya
Seperti hal di atas, kalau tipe pelanggan yang ini ‘slow’ kayak siput dalam pelunasan/pembayaran hasil karya kalian. Bagaimana mengatasinya ? gini nih sobat desainer STIKOM pada saat awal akad desain alahkah bagusnya pelanggan memberikan DP/tanda jadi/uang muka supaya lebih ‘clear’ dan jangan pernah berikan file master/asli sebelum lunas dibayar semuanya..tentunya sobat STIKOM juga harus komitmen waktu dan hasil sesuai dengan kesepakatan diawal..begitu!
- Pelanggan tidak melakukan perencanaan project
Perencanaan adalah hal yang penting, bagi sobat STIKOM yang berprofesi sebagai desain maka lebih baik untuk melakukan diskusi kecil mengenai project yang sedang dikerjakan, sekaligus sebagai akad awal untuk memberikan gambaran bagi kedua belah pihak supaya jelas, dari kapan mulai, konsep seperti apa, kapan bisa selesai,berapa perkiraan harga, dst.
- Pelanggan tidak memberikan data lengkap/salah
Terkadang pelanggan musti sobat desain STIKOM lakukan verivikasi terhadap data yang disodorkan supaya mengurangi stressing jika desain sudah hampir selesai ternyata terjadi kesalahan data, maka akan berakibat revisi kembali atau bahkan parahnya diulang desainnya dengan konsep baru..serem!!
Lanjutkan ke Part-2
Source : https://justcreative.com/2007/12/08/worst-graphic-design-clients/